Persyaratan Penggunaan DPHP
DPHP , atau Di(2-propylheptyl) phthalate, adalah plasticizer yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti dalam produksi produk PVC fleksibel, pelapis, dan perekat. Persyaratan penggunaan untuk DPHP bergantung pada aplikasi spesifik dan sifat yang diinginkan pada produk akhir.
Secara umum, DPHP digunakan dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan plasticizer lainnya, seperti diisononyl phthalate (DINP) atau di(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP). Ini karena DPHP memiliki berat molekul yang lebih tinggi, yang berarti kurang mudah menguap dan lebih tahan terhadap migrasi, membuatnya menjadi plasticizer yang lebih stabil dan tahan lama.
Persyaratan penggunaan khusus untuk DPHP dapat bervariasi tergantung pada produk yang diproduksi dan kondisi pemrosesan. Misalnya, dalam produksi PVC, DPHP biasanya ditambahkan ke resin PVC dalam jumlah berkisar antara 10-30% berat, bergantung pada fleksibilitas yang diinginkan dan sifat lain dari produk akhir. Kondisi proses seperti suhu dan waktu pencampuran juga dapat mempengaruhi jumlah DPHP yang dibutuhkan untuk mencapai sifat yang diinginkan.
Dalam pelapis dan perekat, DPHP biasanya ditambahkan dalam jumlah berkisar antara 5-20% berat, tergantung pada aplikasi spesifik dan sifat yang diinginkan dari produk akhir.
Penting untuk dicatat bahwa persyaratan penggunaan DPHP, seperti halnya plasticizer lainnya, harus diikuti dengan hati-hati untuk memastikan keamanan dan keefektifan produk akhir. Penggunaan plasticizer yang tidak tepat dapat mengakibatkan kualitas produk yang buruk, peningkatan risiko lingkungan dan kesehatan, dan potensi pelanggaran peraturan. Penting untuk mengikuti prosedur keselamatan dan penanganan yang tepat saat menggunakan dan menyimpan DPHP.
Standar Penggunaan DPHP
Ada beberapa standar penggunaan dan peraturan yang berlaku untuk penggunaan
DPHP , atau Di(2-propylheptyl) phthalate, sebagai plasticizer dalam berbagai aplikasi. Peraturan ini dirancang untuk memastikan keamanan dan efektivitas produk yang mengandung DPHP, serta meminimalkan potensi risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Di Amerika Serikat, penggunaan DPHP diatur oleh Environmental Protection Agency (EPA) di bawah Toxic Substances Control Act (TSCA). DPHP termasuk dalam Inventarisasi Zat Kimia TSCA, yang berarti telah dievaluasi oleh EPA dan dianggap aman untuk digunakan dalam aplikasi tertentu.
Di Eropa, penggunaan DPHP diatur dalam program Registration, Evaluation, Authorization, and Restriction of Chemicals (REACH). Di bawah REACH, DPHP diklasifikasikan sebagai Substance of Very High Concern (SVHC) karena potensi sifat pengganggu endokrinnya. Namun, masih diperbolehkan untuk digunakan dalam aplikasi tertentu dalam kondisi tertentu.
Standar penggunaan DPHP dapat bervariasi tergantung pada aplikasi spesifik dan persyaratan peraturan di setiap negara atau wilayah. Secara umum, DPHP digunakan dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan plasticizer lainnya, seperti diisononyl phthalate (DINP) atau di(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP), dan sering digunakan sebagai pengganti plasticizer phthalate ini karena kekhawatiran akan potensi dampak kesehatan dan lingkungan.
Untuk memastikan keamanan dan keefektifan produk yang mengandung DPHP, penting untuk mengikuti standar penggunaan yang sesuai dan persyaratan peraturan di setiap negara atau wilayah. Ini mungkin melibatkan pembatasan konsentrasi DPHP dalam produk akhir, mengikuti kondisi pemrosesan tertentu, atau memastikan bahwa produk tersebut diberi label dan ditangani dengan tepat untuk meminimalkan potensi risiko.
Fitur Desain DPHP
DPHP , atau Di(2-propylheptyl) phthalate, adalah plasticizer yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti dalam produksi produk PVC fleksibel, pelapis, dan perekat. Fitur desain DPHP penting untuk keefektifannya sebagai plasticizer dan untuk sifat yang diimpor ke produk akhir.
Beberapa fitur desain utama DPHP meliputi:
Berat molekul: DPHP memiliki berat molekul lebih tinggi dibandingkan dengan plasticizer phthalate lainnya, seperti diisononyl phthalate (DINP) atau di(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP). Ini berarti bahwa DPHP kurang stabil dan kecil kemungkinannya untuk bermigrasi keluar dari produk akhir, menghasilkan plasticizer yang lebih stabil dan tahan lama.
Toksisitas rendah: DPHP dianggap memiliki toksisitas rendah dibandingkan dengan plasticizer phthalate lainnya, yang menjadikannya alternatif yang lebih menarik untuk digunakan dalam aplikasi di mana paparan manusia atau lingkungan menjadi perhatian.
Titik nyala tinggi: DPHP memiliki titik nyala yang tinggi, yang membuatnya tidak mudah terbakar dibandingkan dengan plasticizer lainnya. Ini bisa menjadi fitur desain penting untuk aplikasi di mana keselamatan kebakaran menjadi perhatian.
Efisiensi plastisisasi yang baik: DPHP memiliki efisiensi plastisisasi yang baik, yang berarti dapat meningkatkan fleksibilitas, kelembutan, dan sifat lain dari produk akhir pada konsentrasi yang relatif rendah.
Kompatibilitas: DPHP kompatibel dengan berbagai macam polimer, termasuk PVC, kopolimer vinil asetat, dan karet sintetis. Ini membuatnya menjadi plasticizer serbaguna yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.
Fitur desain DPHP menjadikannya plasticizer yang berharga untuk digunakan di berbagai industri. Namun, penting untuk mengikuti prosedur keselamatan dan penanganan yang tepat saat menggunakan dan menyimpan DPHP untuk meminimalkan potensi risiko lingkungan dan kesehatan.